Lagi-Lagi Investor Asing Banjiri RI

Jakarta, CNBC Indonesia – Investor asing kembali masuk ke pasar keuangan domestik. Hal ini semakin memperpanjang foreign inflow selama lima pekan beruntun khususnya di Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Bank Indonesia (BI) merilis data transaksi 11 – 14 Desember 2023, investor asing di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp6,82 triliun terdiri dari beli neto Rp3,98 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN), beli neto Rp0,34 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp2,50 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Foreign inflow yang terjadi sejak pekan ketiga November terjadi secara beruntun dengan total lebih dari Rp35 triliun, lebih dari Rp15 triliun di SBN, dan lebih dari Rp15 triliun di SRBI.

Derasnya dana asing masuk ke dalam negeri didorong karena pandangan investor terhadap bank sentral Amerika Serikat (The Fed) yang mulai mengarah ke dovish dan ekspektasi pemangkasan suku bunga setidaknya sebanyak tiga kali pada 2024.

Sebelumnya pada Kamis (14/12/2023), The Fed mengumumkan bahwa suku bunga masih di tahan di angka 5,25-5,5%. Ini adalah kali ketiga The Fed menahan suku bunga dalam tiga pertemuan terakhir.

Sebanyak delapan anggota memperkirakan adanya pemangkasan suku bunga setidaknya 75 bps pada tahun depan sementara lima lainnya memperkirakan pemangkasan suku bunga lebih dari 75 bps. Median ekspektasi suku bunga ada di angka 4,6% dalam dot plot terbaru, turun dibandingkan 5,1% pada proyeksi September.

Powell juga mengatakan jika ekonomi sudah berjalan normal dan The Fed tidak perlu lagi mengetatkan kebijakan suku bunga. Dokumen “dot plot” The Fed menunjukkan jika anggota bank sentral mulai mengindikasikan adanya pemangkasan suku bunga.

Salah satu pertimbangan utama dalam menurunkan suku bunga yakni tingkat inflasi dan inflasi inti. Ketika inflasi dan inflasi inti sudah mencapai target The Fed yakni 2% atau setidaknya dapat terkontrol dengan tren melandai secara konsisten, maka akan semakin kecil kemungkinan The Fed untuk menaikkan suku bunganya.

Consumer Price Index (CPI) periode November 2023 yang hasilnya tumbuh sesuai perkiraan pasar, yakni 3,1% secara tahunan (year-on-year/yoy). Sementara untuk inflasi inti tumbuh 4% yoy, relatif tak berubah dibandingkan bulan sebelumnya. Realisasi inflasi dan inflasi inti kali ini sesuai dengan harapan pasar, tetapi masih cukup jauh dari target the Fed yang mengharapkan inflasi turun ke 2%.

Kendati data yang ada saat ini cukup baik, namun Presiden Federal Reserve New York John Williams mengatakan penurunan suku bunga bukanlah menjadi topik utama bank sentral saat ini.

Dilansir dari CNBC International, Williams mengatakan masih terlalu dini untuk memikirkan pemangkasan suku bunga. Ia pun menegaskan bahwa The Fed akan tetap bergantung pada data dan jika tren penurunan inflasi berbalik, pihaknya siap untuk memperketat kebijakan lagi.

“Sepertinya kita sudah mendekati atau mendekati batasan tersebut dalam hal pembatasan yang cukup, namun keadaan bisa berubah,” kata Williams.

“Satu hal yang telah kita pelajari selama setahun terakhir adalah bahwa data dapat berubah dan dengan cara yang mengejutkan, kita harus siap untuk memperketat kebijakan lebih lanjut, jika kemajuan inflasi terhenti atau berbalik arah.” tambah Williams.

Tanggapan lain datang dari Presiden Federal Reserve Atlanta Raphael Bostic.

Merujuk pada Reuters, ia menegaskan bahwa The Fed dapat memulai menurunkan suku bunganya pada kuartal III-2024 jika inflasi dapat turun sesuai yang diharapkan.

Bostic mengatakan dia memperkirakan inflasi, yang diukur dengan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), pada akhir tahun 2024 berada pada kisaran 2,4% atau hanya sedikit lebih tinggi dari target The Fed di level 2%.

“Saya tidak merasa bahwa hal ini akan terjadi dalam waktu dekat,” kata Bostic dalam sebuah wawancara dengan Reuters, karena para pembuat kebijakan masih memerlukan “beberapa bulan” untuk mengumpulkan cukup data dan keyakinan bahwa inflasi akan terus turun sebelum beralih dari tingkat suku bunga kebijakan. kisaran saat ini 5,25%-5,50%. https://ujiemisiapel.com/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*